Surabaya, 13 Februari 2025 – Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di bawah naungan Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah IV Jawa Timur terus memperkuat perannya dalam mencetak sumber daya manusia unggul dan berdaya saing. Dalam rangka mengkonsolidasikan kebijakan dan strategi pengembangan PTKIS, Rapat Pimpinan (Rapim) yang berlangsung pada 12-13 Februari 2025 menghadirkan sejumlah pemangku kebijakan dan akademisi terkemuka.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Forum Pimpinan PTKIS (Forpim), KH. Dr. Abdul Aziz, serta dihadiri oleh Ketua Kopertais IV, Prof. Dr. KH. A. Muzakki, Wakil Koordinator, Dr. KH. Ilhamullah Sumrkhan, dan Sekretaris Kopertais IV, Dr. KH. Hasan Ubaidillah. Selain itu, hadir pula Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Sahiron, yang memberikan arahan strategis terkait kebijakan nasional dalam penguatan PTKIS guna mendukung visi pendidikan tinggi Islam di Indonesia.
Penguatan PTKIS: Kebijakan dan Optimalisasi Anggaran
Rapim ini menjadi wadah bagi para pemimpin PTKIS untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Islam. Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dalam sambutannya menegaskan bahwa PTKIS memiliki peran yang sangat strategis dalam sistem pendidikan nasional, khususnya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam keilmuan tetapi juga berakhlakul karimah.
Dalam mendukung penguatan PTKIS, kebijakan terkait alokasi anggaran dan optimalisasi sumber daya menjadi perhatian utama. Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan yang lebih inklusif kepada PTKIS, termasuk melalui penyediaan dana penelitian dasar yang secara khusus ditujukan bagi PTKIS. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing akademik dan kualitas riset yang berkontribusi pada pengembangan ilmu berbasis Islam. Selain itu, dalam upaya meningkatkan profesionalisme tenaga pengajar, administrasi jabatan fungsional (Japfung) dosen akan kembali dikoordinasikan melalui Kopertais. Desentralisasi ini diharapkan dapat mempercepat proses pengusulan jabatan akademik, sehingga dosen PTKIS dapat lebih fokus pada peningkatan kapasitas akademik dan kontribusi keilmuan.
Peran PTKIS dalam Mencerdaskan Bangsa
Dalam forum ini, berbagai isu strategis terkait kontribusi PTKIS dalam pembangunan nasional turut menjadi pembahasan utama. PTKIS telah lama menjadi pilar dalam mendukung akses pendidikan tinggi bagi masyarakat luas. Beberapa poin utama yang disoroti dalam diskusi ini meliputi:
Peran strategis PTKIS dalam mencerdaskan bangsa terus diperkuat sebagai bagian dari sistem pendidikan tinggi yang berorientasi pada pengembangan ilmu dan nilai-nilai keislaman. Pendidikan tinggi keagamaan Islam menjadi solusi atas keterbatasan daya tampung PTKIN, sehingga memastikan akses yang lebih luas bagi lulusan SLTA untuk memperoleh pendidikan tinggi berkualitas. Hanya sekitar 10% dari populasi yang saat ini memiliki akses pendidikan tinggi, menjadikan PTKIS sebagai institusi yang memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi.
Sebanyak 42.000 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki peran signifikan dalam membangun karakter generasi muda, dan PTKIS menjadi jembatan dalam mengintegrasikan keilmuan pesantren dengan sistem pendidikan tinggi. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi PTKIS, pemerintah terus berupaya meningkatkan dukungan dalam berbagai aspek, termasuk dalam penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas akademik.
Visi 2045 yang menargetkan terwujudnya bangsa yang cerdas, harmonis, dan berakhlakul karimah hanya dapat tercapai melalui integrasi ilmu pengetahuan dan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, berbeda dengan konsep pendidikan di Barat yang lebih berfokus pada sains dan teknologi semata. Saat ini terdapat 816 PTKIS yang tersebar di seluruh Indonesia, yang menjadi bagian integral dari ekosistem pendidikan tinggi Islam. Peningkatan layanan akademik dan administratif bagi PTKIS menjadi prioritas dalam memastikan tata kelola perguruan tinggi yang lebih profesional dan adaptif terhadap tantangan global. Dorongan untuk pendirian program studi berbasis inovasi, seperti Studi Kepesantrenan, menjadi bagian dari transformasi akademik guna menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Penguatan Mutu dan Daya Saing PTKIS
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan keberlanjutan PTKIS, peningkatan mutu akademik melalui sistem penjaminan mutu menjadi agenda utama. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) memiliki peran fundamental dalam memastikan standar akademik yang tinggi, sehingga PTKIS dapat terus berkontribusi dalam menghasilkan lulusan yang kompetitif di berbagai bidang.
Sejalan dengan upaya tersebut, pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (LAMGAMA) saat ini dalam tahap finalisasi. LAMGAMA diharapkan menjadi lembaga yang lebih spesifik dalam mengawal proses akreditasi PTKIS, sehingga dapat lebih fokus dalam menilai mutu akademik dengan mempertimbangkan karakteristik unik pendidikan tinggi Islam. Selain penguatan kelembagaan, pengembangan sumber daya manusia di lingkungan PTKIS juga menjadi prioritas utama. Dalam upaya peningkatan kapasitas akademik, UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) bekerja sama dengan Forum Pimpinan PTKIS (Forpim) membuka jalur khusus bagi dosen PTKIS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3. Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah tenaga pendidik bergelar doktor, sehingga dapat memperkuat kapasitas riset dan inovasi di lingkungan PTKIS.
Rapim ini juga menjadi momentum bagi PTKIS untuk terus memperkuat basis data kelembagaan dan akademik guna memastikan kebijakan yang berbasis bukti (evidence-based policy). Validitas dan akurasi data institusi akan menjadi faktor utama dalam mendukung kebijakan strategis pemerintah dan meningkatkan daya saing PTKIS di tingkat nasional maupun global. Melalui berbagai kebijakan yang telah disepakati dalam forum ini, PTKIS di bawah naungan Kopertais IV diharapkan semakin kokoh dalam menjalankan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing. Dengan sinergi dan inovasi yang berkelanjutan, PTKIS akan terus berkontribusi dalam mencetak generasi yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik tinggi tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.